13 Juni 2011

Self’s Core



Pernah menonton film The Core kawans? Disaster Movie yang menyoroti inti bumi sebagai tema cerita yang mengancam keberlangsungan kehidupan di muka bumi. Seperti halnya science fictions amerika yang cenderung ‘heroic’, penemuan teknologi yang rumit, mencengangkan-extraordinary- kental mewarnai alur cerita. Bayangkan anda duduk di kabin kapal Virgil, berwisata seru menjelajahi crust(kerak bumi)
, mantle menuju nife--inti bumi yang dominan dengan unsur nikel dan besi (fe)—untuk ‘memulihkan’ arus “the core/inti” yang mempengaruhi medan magnet bumi yang sempat menimbulkan global warming dan bencana di penjuru dunia—belakangan, ada versi novel berjudul Freefall (2009/Mizan) dengan tema petualangan yang hampir serupa.

Inti/core sering diidentikkan dengan pusat, kalau dalam atom pusat gerakan ada pada nucleus yang menstimulus gerakan proton dan neutron, di dalam kepribadian manusia, stimulus itu berpusat pada hati yang menghasilkan inti kekuatan diri (Self’s core). Sama halnya dengan inti bumi sebagai pusat energi yang mempengaruhi medan magnet dan gravitasi, inti kekuatan dalam diri kita berfungsi sebagai energi positif yang menstimulus setiap tindakan dan inilah nantinya akan menghidupkan visi pribadi yang kita miliki.

Pada dasarnya, inti kekuatan ada pada semua orang dan berbeda-beda satu dengan lainnya tapi terkadang kita tidak menyadari bahwa ia ada, karena kadang sulit ditemukan pada orang-orang yang mementingkan egonya sehingga tidak dikembangkan menjadi sumber kekuatan, padahal dengan modal itu saja kita bisa memperoleh energi yang besar.

Lalu bagaimana cara menggali inti kekuatan diri? Apakah kita butuh kapal hi-tech dengan laser frekuensi tinggi dan tabung resonansi ultrasonik seperti Virgil guna melubangi hati kita yang keras untuk menemukan inti kekuatan kita? Hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan sarana kontemplasi/perenungan. Cobalah mengingat karya-karya terbaik yang pernah kita buat, prestasi tertinggi yang pernah kita capai, keberhasilan yang pernah kita raih, kebahagiaan yang pernah kita rasakan dan saat-saat terindah yang pernah kita lalui. Apa yang membuat kita senang melakukannya? Bahkan sampai dengan pengorbanan waktu, tenaga yang dikeluarkan untuk itu. Pastinya kita menemukan suatu dorongan, hasrat tak habis-habisnya, tenaga yang tak bisa dipadamkan oleh apapun. Itulah inti kekuatan diri.

Lalu tentukan nama yang cocok, arus yang menggerakkan dorongan itu sehingga menimbulkan energi luar biasa untuk bertindak. Apa inti kekuatanmu?? Jika murid sekolah meneriakkan CITA-CITA, orang-orang romantis berkata CINTA, para pejuang menggerakkan kegigihan, ketenangan, persahabatan, sikap ksatria, kesehatan, harga diri, aktualisasi, keteguhan, mengayomi, perlindungan, rasa aman, kasih sayang, berbagi, kehormatan, kemenangan, kepemimpinan , kehebatan, keikhlasan, semua hal-hal yang bersifat positif, semuanya berharga. Inti kekuatan itu semestinya bisa menggandakan kemampuan kita. Kemudian bayangkan,dengan adanya ia, kita tidak lagi bergantung pada situasi eksternal di luar diri kita yang sifatnya tak menentu. Dengan kata lain kita benar-benar SURVIVE.
Energi itu yang membuat kita terus bergerak, adanya daya juang yang tak surut, membuat kita mampu menghadapi tantangan yang sulit dan konflik yang rumit.. Bahkan, Inti kekuatan diri bisa mendatangkan solusi genuine dan brilian yang membuat kita bergerak menembus batas dan melampaui halangan, membuat kita sampai pada tujuan dengan berbagai alternatif, membuat kita dapat bertindak melampaui dimensi waktu dan menembus realita, menjadikan hidup kita sebuah dunia baru. So, siapkah berpetualang menemukan inti kekuatan diri kita??

self's core

Tidak ada komentar:

Posting Komentar