22 November 2010

DNA Change : O C E A N


Banyak orang menganggap diri sudah mentok sehingga tak mungkin dan tak ingin lagi berubah atau membuat perubahan. Seolah-olah ada faktor keturunan, sesuatu yang sudah terkode dalam genetika biologi dan mempengaruhi perilaku kita. Genetika biologi ini disebut DNA (dioxiribo nuclead acid)
alias molekul pembawa sifat. Ada sebuah treatment khusus pada kode2 pembentuk DNA semacam recode atau membentuk dan menata kembali kode sebuah sel pembentuk suatu organ agar organ itu itu dapat menjalankan fungsinya seperti yang diinginkan yaitu melahirkan manusia baru.

Seperti halnya tubuh kita, sebuah organisasi juga dibentuk oleh DNA. Unsur DNA menjadi penting untuk memberi indikasi hidup. Ibaratnya 99,9 % gen manusia dibentuk oleh gen yang identik maka 0,01 % sisanya adalah memberi sifat, kekuatan yang membedakan tipe dan karakteristik orang. Manusia memiliki DNA termasuk kombinasi beberapa unsur bawaan.

DNA perubahan (change DNA) merupakan sifat-sifat yang dapat membentuk seseorang menjadi pengubah/ penggerak perubahan. Ada 5 komponen dominan dalam kombinasi tersebut (Costa dan Mc Cral 1997) yaitu:

O : openness to experience (keterbukaan pikiran)

C : conscientiousness (keterbukaan mata dan telinga)

E : extroversion (keterbukaan diri)

A : agreebleness (keterbukaan terhadap kesepakatan)

N : neuroticism (keterbukaan terhadap tekanan)



Kita yang menentukan muncul tidaknya unsur-unsur itu. Beberapa tokoh-tokoh perubahan yang mungkin kita kenal seperti Bung Karno, Bunda Theresa, Yusuf Qardhawi, Harun Yahya atau Fadel Muhammad barangkali memiliki DNA Change macam ini sehingga karakter dan kepribadian mereka membentuk kuat terutama dalam beberapa segi seperti:

1. Tidak dogmatis dalam berpikir

2. Terbuka terhadap hal-hal baru

3. Disiplin dalam dalam menyelesakian proses

4. Bukan penyendiri

5. Terbuka pada kesepakatan

6. Percaya pada orang lain

7. Secara emosional mampu mengatasi tekanan dengan kepala dingin



Dalam perjalanan hidup seseorang, DNA change masih harus berinteraksi dengan lingkungan. Unsur-unsur yang unggul bisa terbelenggu oleh beberapa unsur lain sehingga tak muncul dipermukaan. Faktor ini disebut Nonshared Environmental Influences yang masuk kategori unsur non DNA yang gagal mempertahankan kekuatan DNA. Lalu apa langkah kita selanjutnya untuk melahirkan DNA yang unggul? Setidaknya ada 5 tuntutan perubahan yang dapat dicapai secara personal maupun kelompok (organisasi)yaitu:

1. tentukan visi tentang arah masa depan

2. siapkan kompetensi lain selain bakat/minat sebelumnya untuk menjawab tuntutan-tuntutan baru (personal competency)

3. insentif yang memadai baik langsung maupun tak langsung

4. Sumber daya yang memudahkan ruang gerak dan pertumbuhan

5. rencana tindakan,rangkaian tindakan yang diintegrasikan dalam langkah-langkah spesifk dan dimengerti mereka yang terlibat (group competency)



Dalam suatu organisasi ,banyak orang-orang hebat sulit berkembang dan hanya menjadi follower daripada leader. DNA mereka macet dijalan. Mengapa ini terjadi? Karena mereka mengabaikan sesuatu yang penting yaitu unsur pembawa sifat yang membentuk suatu organisasi. Historisnya, pada awal berdiri organisasi mulai mencari bentuk. Ia akan mengeksplorasi jalan-jalan yang ada sampai ia mengetahui jalan yang tepat dan termudah untuk mencapai tempat yang dituju. Setelah 1-2 kali mereka merasa nyaman maka jalan itu akan ditetapkan sebagai rute utama. Ia akan membentuk peta yang mewarnai pikiran. Ketika organisasi mulai menemui jalannya, saat itulah merupakan peringatan bahwa anda akan terbelenggu oleh tradisi. Mulanya anda akan mencari kebiasaan lambat laun akan dikuasai kebiasaan. Anda akan terbelenggu bolak-balik melewati jalan yang sama disana dan frustasi.

So, bagaimana jalan keluarnya? Ada beberapa kiat yaitu:

1. Bergerak, bervisi yang strategis, konsisten bekerja dengan etos kerja yang berbeda

2. Planning target yang terkendali mengerakkan seluruh energi ke titik yang sama, rencana tindakan (action plan) secara tertulis menyeluruh, rincian sasaran, waktu dan resources yang dibutuhkan

3. Jangan biarkan menjadi tua atau stagnan. Semakin nyaman maka semakin sulit melakukan perubahan sebaliknya semakin kuat turn over, semakin ada peluang untuk berubah. Dengan DNA baru manusia baru berpotensi lebih maju, sukses dan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar