06 Januari 2011

My Fren My Hero


Ia mengajariku lari dari kenyataan yang manis dengan tak biasa. Apa artinya teman? Seorang teman. Kalo ada kesempatan untuk menulis sebuah wasiat, akan kutulis sebuah wasiat untuknya, untuk seorang teman. Hmm tampaknya lebih dari seorang teman bahkan lucunya kami sudah bermimpi menjadi besan. Hidup benar2 ga bisa diduga. Karena aku terkejut Tuhanku bisa menciptakan bentuk manusia seperti dia.
10 tahun berteman baru di tahun tahun terakhir ini kami merasa punya banyak kesamaan. Bukan seperti dua alter egoku yang lain diamana aku selalu merasa menjadi seperti mereka. Tapi dia cukup berbeda. Berdiri sendiri tanpa tedeng aling2 tidak menjadi apapun. kurasa dia cukup berhasil menjadi dirinya sendiri. Kawans, memoir ini sengaja kubuat untuk sedikit memberi warna hidupku yang seperti pelangi, kadang juga nano nano malah juga terasa kaya gado gado tanpa lontong tentunya—diet carbo-

Lama berselang sejak aku tak lagi menulis tentang seseorang yang special. Kadang kontribusi mereka tak sebesar dirimu sehingga pantas kuceritakan walau aku juga punya orang2 terkasih tapi tak bisa dipungkiri kaulah saat ini yang banyak mengisi, penuh malah. Yaaaah… orang2 memang silih berganti mengisi episode hidup kita tapi yang berarti atau special itu sedikit dan bisa dihitung dengan jari.
Sebenarnya tak ada yang terlalu istimewa diawal pertemuan kita dulu. Malah aku agak kuciwa dengan pola kepemimpinannya yang ‘ lembek’ entah karena sifat feminin yang lebih dominan dibanding jiwa2 aristrokat yang biasanya dimiliki seorang pemimpin?? Tapi Tuhanku yang baik itu ternyata punya cara lain untuk mendekatkan kita
Senasib?? Iya, pasti!


Semakin ke belakang aku jadi semakin tau bagaimana hidup dan masalah telah membentukmu seberkarakter ini dan aku suka menjadi muridmu. Kau guruku!
Guruku adalah orang2 hebat sebelum ini, Jouley, Beni, Agustin, dan aku suka orang2 yang survive. Aku ingin bisa seperti mereka karena benar hidup telah membentuk wajah dan perangai kita lebih dewasa. Jauh dari kesempurnaan. Tapi ituah yang menjadikan kita manusia yang mendekati sempurna, perfecto!


Tapi kurasa ia dewasa dengan caranya sendiri. Kekonyolannya luar biasa. Kuakui ia orang paling konyol yang punya sejuta mimpi. Walau kadang menurut pandangan teman2 mimpinya itu terlalu muluk, mustahil. Tapi ia justru mengajariku bermimpi semuluk apapun. Dan itulah kemudian aku mulai bermimpi. Kita punya banyak keesamaan sekarang tapi persamaan yang berkarakter, berdiri tegak dengan percaya diri, melekat pada pribadi kita masing2, tanpa mencampuri, tanpa dominan satu terhadap lainnya. Dia terlahir futuh dan menjadi pemanis dalam episode hidupku kali ini. Sebuah skenario yang menarik.


My Fren My Hero

Tidak ada komentar:

Posting Komentar