aku ingat cinta monyetku di waktu esempe, dan hari ini seperti mengurai benang-benang kusut,tanpa sengaja terbawa dalam mimpi disiang bolong. doa-doa anak kelas 2 SMP apakah kala itu didengarkan dan sampai menembus hijab di langit ketujuh sana?
karena sampai sekarang karena rasa kecewa yang dalam, aku malas meladeni siapapun yang mengajak ke dunia yang penuh misteri bernama 'pernikahan'
ohh, rasanya muak banget kalo ngomong soal itu, setelah semua hal yang terjadi, mementalkan jiwa ingin ''terlindungi'' menjadi jiwa bebas petualang. kata jeung Jouley yang kucurhati, aku perempuan bodoh karena kesekian kalinya menolak laki-laki yang punya niat ngajak kawin. bleehh... sori dori yaaa.... males, ga berminat, ga punya interest dan bla-bla-bla---alasan yang ga syar'i-- katanya..
sorry sis, aku sudah kehilangan konsep untuk itu, sudah bukan hal yang prioritas untukku. walau dibelahan bumi yang lain semua perempuan mengemis2 memohon untuk segera dapat menggenapkan 1/2 tiang agama, dsatu sisi dengan gampang perempuan bodoh seperti diriku menolak banyak pria. nanti kalo udah judek baru ngemis-ngemis-- semprotnya galak.... hehehehe... ya piye??? semua ga masuk kriteriaku. moso aku harus maksa diriku???? gimana aku bisa bahagia? walau katanya semua atas skenario yang Diatas. masa bodoh!!! aku sudah lelah berjalan seperti itu, hanya bersikap pasrah, menerima semua yang terjadi, yang digariskan-- lama-lama kaya siti nurbaya ceritanya, hellooooow, aku juga punya mimpi. Aku juga punya cita-cita ingin mendapat pasangan hidup seperti apa. Ga asal comot, asal ada aja.
Walau sedalam apapun Dia melemparkan ke jurang, paling tidak, sekali dalam hidupku untuk urusan pendamping,
aku ingin mencarinya sendiri, dan diapun mencariku,
aku ingin menemukannya sendiri, dan dia menemukanku,
aku mencintainya dan diapun mencintaiku.
rumit memang, tapi itulah gregetnya hidup. ibaratnya seperti kita jatuh bangun untuk menemukan berlian, dan ketika menemukannya adalah hal yang sangat menakjubkan. walau itu butuh bertahun-tahun, walau beranjak tua, aku tak peduli. itulah intisari hidup yang ingin kugapai, tidak hanya diam menunggu berharap seperti durian runtuh, giliran mateng, jatuh malah sakit.
wong sebenere yo ga ideal-ideal amat, dan sori-sori aja, daku tak butuh dibuat nyaman dengan sekian jabatan, tapi aku ingin dibuat menemukan petualangan di jengkal bumi dimana nantinya aku berpijak. waahh... mimpinya indah banget.
kembali ke tema awal. aku ingat bagaimana berbombay-bombaynya aku meminta sesuatu yang bagi anak kelas 2 SMP hal yang ga masuk akal. didekatkan jodohnya dengan Pangeran kecebongku... kenangan yang indah.... entahlah catatan itu apakah masih ada baskom doaku diatas sana. tapi kenapa tiba-tiba aku memimpikan dan menginginkannya?
idealis!!! tenang, aku tak akan mati karena idealisme
deuuhh...menggebu-gebu bener tulisannya mba..tp gw suka b^_^d
BalasHapusthank u mb pikopiko
BalasHapus