14 November 2010

WHO IS MBAH JAMES?



Tulisan ini asli review copas dari Femina januari 2010

“Orang sering bertanya darimana saja saya selama ini. Saya jawab dari Pandora.” Begitu kira-kira seloroh James Cameron saat ditanya perihal dirinya yang sempat
lama menghilang dari dunia perfilman. James tidak bercanda. Ia sungguh-sungguh pergi ke Pandora, tempat khayalan masa kecilnya sehabis menonton serial televisi Star Trek sembari terkagum-kagum. Tak mengejutkan jika ia harus rela menunggu selama hampir 15 tahun untuk mewujudkannya.
Awalnya sutradara asal Kanada ini berniat merampungkan Avatar tepat setelah merilis film yang menggemparkan seluruh dunia dan berhasil membawanya menyabet Oscar, Titanic. Malah ia telah menyusun 80 draft halamam naskah Avatar sejak tahun1994 ( yang ternyata diselesaikannya hanya dalam waktu 2 minggu), tiga tahun sebelum Titanic dirilis. Sayang kondisi teknologi perfilman belum secanggih sekarang.
Persis seperti tema film, yaitu sebuah perjalanan emosional dari perjuangan pembebasan dan revolusi, mimpi James terhadap proyek Avatar ini juga telah melewati perjalanan panjang. Untung jerih payahnya tersebut berbuah manis. Sistem motion capture yang ia temukan secara tak langsung mengubah cara kerja film berteknik serupa. Kini pembuat film dimana saja dapat langsung merekatkan gambar-gambar animasi di monitor sehingga tampak seperti sedang mengambil gambar live action biasa.
Tampaknya James layak berbangga hati dan sedikit menarik napas lega.
Selain apresiasi masyarakat dan kritikus film yang positif terhadap karyanya, Avatar juga tercatat sebagai film tercepat sepanjang sejarah yang pendapatannya mampu mencapai angka 1 miliar dollar. Ini membuat sang sutradara tak terkalahkan dan hanya bertarung melawan pencapaiannya sendiri di film Titanic yang berhasil meraih total penghasilan sebesar 1,8 milar dollar sepanjang tahun 1997-1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar