Tuhan lihatlah manusia ciptaanmu
Mereka telah membuatku nanar menatap mereka dengan rasa kecewa
Tuhan lihatlah manusiamu
Lihatlah aku yang telah banyak kecewa karena mereka
Tuhan lihatlah manusiamu
Mereka telah membuat diri mereka selalu merasa benar dan besar kepala
Tuhan lihatlah manusiamu, lihatlah lebih jelas
Betapa sombongnya mereka karena merasa baik
Betapa angkuhnya mereka menilai orang lain tak setara dari mereka
Lihatlah wajah badut mereka diluar
Lihatlah wajah rubah mereka didalam
Semua berlomba-lomba menjadi paling unggul
Semua bertarung menjadi paling pantas
Mereka benar-benar megecewakan
Mereka berkata surga mereka paling benar
Mereka berkata surga mereka paling indah
Tidakkah mereka lihat dan rasakan
Apakah mereka tak melihat surga dari kacamata pengemis
Mereka tak melihat surga dari mata seorang kondektur
Mereka tak melihat surga dari mata nenek renta
Mereka tak melihat surga dari mata seorang pelacur
Benar-benar ada surga
Tapi ada banyak jalan menuju kesana
Tapi mereka tak melihatnya
Hanya memaksakan untuk sama tiada beda
Aku muak dengan mereka
Aku merasa jadi pembohong dan pecundang
Aku dikhianati dan terkhianati dengan sengaja
Tuhan tidakkah kau lihat
Inilah hasil kepura-puraanku
Tak lagi memandang dunia itu harus seirama
Tiap manusia punya jalan masing-masing
Tiap manusia punya cara masing-masing merindu surga
Lalu apakah kau merasa Tuhan juga punya cara yang lain membukakan surga?
Apakah suku Aborigin merindu surga?
Apakah bangsa Eskimo merasakan adanya surga?
Apakah kaum Gipsy juga menginginkan surga?
Manusia paling primitif sekalipun tau surga itu ada
Bagaimana mereka mencarinya? bagaimana?
Run away
Ordinary People
Lunacy Poem
Date
Cronicle Ending
Tidak ada komentar:
Posting Komentar