20 Desember 2011

Amanah, sebuah Momentum


Amanah…… sebuah kata wajib bagi seantero umat manusia. Berbekal itulah kita mampu menjadi pemakmur bumi. Bukan gunung-gunung, yang enggan ataupun lautan. Ia adalah sebuah momentum penting yang tak lekang oleh waktu kecuali terhalang kematian. Ia bagian dari hidup kita ketika berhablumminnnas dengan manusia dan juga merupakan amalan yang nantinya bisa mengangkat derajat ketakwaan
kita
Sebenarnya tak terlalu rumit untuk memanfaatkan momentum dalam amanah ini. Hanya dibutuhkan kemauan keras dan kehendak kuat. Karena wujud konkrit dari sebuah amanah ini adalah pertanggungjawaban. Tanggung jawab didunia adalah dengan menunaikan hak dan kewajiban. Sementara di akhirat akan dilakukan melalui hisab.
Lalu bagaimana
cara kita mengisi momentum kita ini, amanah kita ini agar senantiasa memiliki makna? Pelototin terus:

1.Yakinilah bahwa kehidupan ini bukan sesuatu yang final. Cepat atau lambat semua akan berakhir pada kematian. Amanah adalah sebuah amal nyata yang kelak bisa kita petik hasilnya di akhirat kelak. Setiap hari itu menjadi ladang amanah bagi seorang muslim. Karena disana kita bisa menemukan harapan baru untuk merajut lembar-lembar amalan kita.

2. Menyadari beratnya amanah yang harus kita pikul. Pertanyaan ini berlaku untuk siapa saja bukan hanya mereka yang menjabat sebagai pemimpin formal disebuah komunitas. Sebab sesungguhnya semua orang menjalani amanat hidup dari Alloh SWT. Dan perlu diingat segala apa yang kita kerjakan baik itu amanah sekecil apapun hanya untuk mengharap ridhoNya.

3. Jangan menganggap posisi kita semata hanya karena prestasi yang kita capai. Karena apa yang kita lakukan tak lepas dari keterlibatan orang lain dan Alloh. Manusia sebagai makhluk social tak bisa hidup sendiri. Ia juga butuh bantuan orang lain. Di satu sisi juga kemudahan dari Alloh adalah sesuatu yang pasti yang diberikanNya pada hamba walau munafik dan kafir sekalipun.

4. Sadari bahwa dampak penyimpangan tanggung jawab juga akan dirasakan sejak didunia. Pengadilan akhirat tak menghapus akibat baik dan buruk didunia. Sikap amanat dalam menjalankan kewajiban telah menjadi penyebab kemaslahatan masyarakat didunia. Sebaliknya pengkhianatan terhadap kepercayaan telah banyak membuat pemimpin jatuh dengan cara mengenaskan lagi dihinakan.

5. Beranilah mengakui kekurangan. Karena berani mengakui kelemahan adalah cirri orang yang sadar tentang beban tugas atau misi yang sedang diembannya dan ia memiliki keinginan untuk bisa memberi yang terbaik bagi orang lain. Sikap ini akan mendorong untuk meningkatkan kualitas amanah yang dia pikul.

6. Terima akibat kesalahan yang kita lakukan. Dan serahkan semuanya pada Alloh. Karena akhir dari ikhtiar manusia adalah tawakal kepada Alloh. Itu adalah bentuk rasa syukur kita atas ujian ataupun nikmat yang kita rasakan.

Amanah merupakan sendi kehidupan yang sangat penting. Tetapi sikap ini sangat langka. Banyak problema hidup ini yang menanti orang-orang yang bertanggung jawab. Siapa sosok yang bisa memiliki sikap amanah? Dari diri kita sendiri semua bisa dimulai. Jadikan ia sebagai momentum mahal yang kita punya saat ini, dalam hidup ini.

picsource: google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar