Masjid Nabawi |
ilahi anta maqsudi (2)
Maka, sejenak mulai mengukur
diri, meluruskan niat (lupakan sejenak beli jam tangan, atau kaos kaki).
Pantaskah dengan segala yang kita punya, boleh sedikit berbangga hati menjadi
tamu Allah SWT? Tausiyah Aa ketika manasik
sedikit membredel hati bahwa kita bukan siapa-siapa, yang bisa jadi belum
pantas mendapat undangan mengunjungi baitullah, masih ada orang-orang yang
sholih diluar sana, sholatnya khusyuk, amalannya lebih banyak, lebiih taqarub
ilallah yang lebih layak kesana, maka jangan sombong…jangan sombong atas
sedikit kelebihan yang kita miliki. Bahkan banyak orang-orang yang beribadah
umroh berkali-kali tidak makbul, tidak mabrur, karena setelah dari sanapun
akhlaqnya tidak berubah, pengetahuannya tidak lebih baik, perspektif dan cinta
kepada islam tidak bertambah, cinta
kepada rasulnya tidak bertambah, taqarub ilallahnya tidak meningkat. Bagaimana
Allah ridho dengan ibadah kita?
Kelakar yang paling lucu tapi menohok dari Aa, “yang paling menyakitkan adalah orang
yang sombong bisa pergi umroh tapi bukan pake duit sendiri, tapi dibayari sama
atasannya, sama bosnya,