24 Agustus 2013

Road To Madinah (Part 4)

madinah  masjid nabawi


Renovasi  tak hanya bermain sampai disitu. Raja fadh juga mendatangkan bahan-bahan bangunan dan ornamen-ornamen terbaik untuk menghias masjid nabawi.  Kubah masjid nabawi  dibuat  dari kerangka baja  beton dengan berat masing-masing kubahnya 8o ton. Kubah-kubah ini dilapisi keramik tahan panas di bagian luar dan kayu kering pilihan dari Maroko dengan hiasan relief bertahtakan batu mulia sejenis phyrus didalamnya serta emas yang konon jumlah keseluruhannya  67,5 kg .  Ada 27 buah Kubah  geser  yang dikonstruksikan diatas rel besi yang melingkupi atap,  sengaja didesain sebagai ruang terbuka yang dapat menutup dan membuka secara otomatis untuk mengalirkan udara dan cahaya.
Untuk penerangan masjid nabawi,  Lampu-lampu Kristal dilengkapi untuk mempercantik interior  dalam masjid.  Lebih dari 600 buah lampu  Kristal terbaik karena tidak membiaskan panas dipasang dengan kerangka dari bahan kuningan berlapis emas.  Konon, lampu-lampu ini khusus dipesan dari  italia, Negara produsen Kristal terkenal  di dunia .
 Di tiap sudut masjid dibangun Menara (minaret) yang  berjumlah 10 buah  dengan dua yang terbesar mengapit gerbang utama “King Fadh Gate”.  Ornamen bulan sabit dari bahan perunggu yang dilapisi emas murni 24 karat dan beratnya 4 ton diletakkan di puncak menara tertinggi. Sedangkan di menara yang lain dipasangi sinar laser yang dapat memancarkan cahaya kearah Mekkah sejauh kurang lebih 50 kilometer yang digunakan untuk menunjukkan arah kiblat dan dinyalakan di waktu-waktu salat. Masjid nabawi juga dilengkapi 6800 keran wudhu 560 pipa keran air minum dan 2500 toilet yang praktis dengan air bersih yang mengalir sepanjang waktu.

Yang membuat surprise,  di  masjid nabawi terdapat ruang basement  yang  luasnya  79 ribu meterpersegi  yang digunakan untuk menempatkan sistem  elektronik dan mekanik serta menjadi ruang parkir  yang dapat menampung kurang lebih 4500 kendaraan.  Rasa dingin dan nyaman di dalam masjid nabawi tak lain tak bukan adalah karena pemasangan AC sentral raksasa yang sistem instalasinya  dibangun di tanah seluas 70 ribu meterpersegi  yang letaknya tujuh kilometer di barat masjid nabawi. Hawa dingin AC ini dialirkan melalui pipa-pipa bawah tanah  yang didistribusikan ke setiap penjuru masjid melalui bagian bawah pilar-pilar yang jumlahnya lebih dari 2000 buah.

Dari semua fasillitas yang serba ‘wah’ itu, yang paling membuatku terkesan, takjub, sampai merasakan takzim luar biasa adalah ornament payung raksasa dimana 12 buah diantaranya terdapat di tengah  masjid nabawi dan lebih dari 50 buah lainnya tersebar di halaman masjid. Yang menarik, desain payung –payung ini sangat artistik, modern dengan teknologi yang rumit menempel pada tiang-tiang tinggi  dilengkapi dengan lampu-lampu putih cemerlang  dan bagian bawahnya memancarkan hawa dingin.  Membuka dan menutupnya payung-payung ini  diatur oleh sistem komputer secara otomatis. Selain berfungsi sebagai peneduh panas, payung-payung cantik ini memiliki daya selayak kutub magnet yang membuat setiap orang bergeming karena takzim menikmati keindahannya ketika ‘mekar’. Kalau anda tak pernah menonton kecantikan setangkai bunga ketika mekar dalam scene slow motion di acara national geography misalnya, maka  payung-payung cantik di masjid nabawi merupakan representasi dari Flower blossom tadi dalam bentuk yang  artifisial tanpa melepaskan nilai artistiknya. Maka, sebagian kami terpekur dan tercenung, sebagian yang lain sibuk merekam, memotret  untuk menanti aktivitas mekarnya dipagi hari.

Di pagi itu, seperti sebuah rutinitas, antara jam 06.30-7.00 pagi di lima menit berharga itu,   prelude seperti dengungan lebah yang sangat lembut, kelopak si cantik itu gemulai membuka diikuti secara jamaah oleh  teman-temannya yang lain  terhampar di seluruh halaman masjid nabawi menciptakan gelombang rasa suka cita, bahagia tak terkira-kira setiap insan yang berhasil mengabadikannya. Sisa-sisa embun semalam membiaskan cahaya putih kehijauan dari sela-sela kelopak bunganya menghantarkan perspektif jauh yang sangat cantik cemerlang dari tiang-tiang kokohnya yang bediri berjajar-jajar seumpama shaf sholat yang teratur. Tak akan pernah kulupa pemandangan terindah ini dipusat gravitasi  kebahagiaan manusia yang memasrahkan tasbih dan tahmid  indah mereka di lantai masjid nabawi.

to be continued

Road to Madinah (Part 1)
Road to Madinah (Part 2)
Road to Madinah (Part 3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar