madinah masjid nabawi |
Renovasi tak hanya bermain sampai disitu. Raja fadh
juga mendatangkan bahan-bahan bangunan dan ornamen-ornamen terbaik untuk
menghias masjid nabawi. Kubah masjid
nabawi dibuat dari kerangka baja beton dengan berat masing-masing kubahnya 8o
ton. Kubah-kubah ini dilapisi keramik tahan panas di bagian luar dan kayu kering
pilihan dari Maroko dengan hiasan relief bertahtakan batu mulia sejenis phyrus
didalamnya serta emas yang konon jumlah keseluruhannya 67,5 kg .
Ada 27 buah Kubah geser yang dikonstruksikan diatas rel besi yang
melingkupi atap, sengaja didesain
sebagai ruang terbuka yang dapat menutup dan membuka secara otomatis untuk
mengalirkan udara dan cahaya.
Untuk penerangan masjid nabawi, Lampu-lampu Kristal dilengkapi untuk
mempercantik interior dalam masjid. Lebih dari 600 buah lampu Kristal terbaik karena tidak membiaskan panas
dipasang dengan kerangka dari bahan kuningan berlapis emas. Konon, lampu-lampu ini khusus dipesan
dari italia, Negara produsen Kristal
terkenal di dunia .
Di tiap sudut masjid dibangun Menara (minaret)
yang berjumlah 10 buah dengan dua yang terbesar mengapit gerbang
utama “King Fadh Gate”. Ornamen bulan
sabit dari bahan perunggu yang dilapisi emas murni 24 karat dan beratnya 4 ton
diletakkan di puncak menara tertinggi. Sedangkan di menara yang lain dipasangi
sinar laser yang dapat memancarkan cahaya kearah Mekkah sejauh kurang lebih 50
kilometer yang digunakan untuk menunjukkan arah kiblat dan dinyalakan di
waktu-waktu salat. Masjid nabawi juga dilengkapi 6800 keran wudhu 560 pipa
keran air minum dan 2500 toilet yang praktis dengan air bersih yang mengalir
sepanjang waktu.
Yang membuat
surprise, di masjid nabawi terdapat ruang basement yang
luasnya 79 ribu meterpersegi yang digunakan untuk menempatkan sistem elektronik dan mekanik serta menjadi ruang
parkir yang dapat menampung kurang lebih
4500 kendaraan. Rasa dingin dan nyaman
di dalam masjid nabawi tak lain tak bukan adalah karena pemasangan AC sentral
raksasa yang sistem instalasinya
dibangun di tanah seluas 70 ribu meterpersegi yang letaknya tujuh kilometer di barat masjid
nabawi. Hawa dingin AC ini dialirkan melalui pipa-pipa bawah tanah yang didistribusikan ke setiap penjuru masjid
melalui bagian bawah pilar-pilar yang jumlahnya lebih dari 2000 buah.
Dari semua
fasillitas yang serba ‘wah’ itu, yang paling membuatku terkesan, takjub, sampai
merasakan takzim luar biasa adalah ornament payung raksasa dimana 12 buah
diantaranya terdapat di tengah masjid
nabawi dan lebih dari 50 buah lainnya tersebar di halaman masjid. Yang menarik,
desain payung –payung ini sangat artistik, modern dengan teknologi yang rumit
menempel pada tiang-tiang tinggi
dilengkapi dengan lampu-lampu putih cemerlang dan bagian bawahnya memancarkan hawa dingin. Membuka dan menutupnya payung-payung ini diatur oleh sistem komputer secara otomatis.
Selain berfungsi sebagai peneduh panas, payung-payung cantik ini memiliki daya
selayak kutub magnet yang membuat setiap orang bergeming karena takzim
menikmati keindahannya ketika ‘mekar’. Kalau anda tak pernah menonton
kecantikan setangkai bunga ketika mekar dalam scene slow motion di acara
national geography misalnya, maka
payung-payung cantik di masjid nabawi merupakan representasi dari Flower
blossom tadi dalam bentuk yang
artifisial tanpa melepaskan nilai artistiknya. Maka, sebagian kami
terpekur dan tercenung, sebagian yang lain sibuk merekam, memotret untuk menanti aktivitas mekarnya dipagi hari.
Di pagi itu,
seperti sebuah rutinitas, antara jam 06.30-7.00 pagi di lima menit berharga
itu, prelude seperti dengungan
lebah yang sangat lembut, kelopak si cantik itu gemulai membuka diikuti secara
jamaah oleh teman-temannya yang
lain terhampar di seluruh halaman masjid
nabawi menciptakan gelombang rasa suka cita, bahagia tak terkira-kira setiap
insan yang berhasil mengabadikannya. Sisa-sisa embun semalam membiaskan cahaya
putih kehijauan dari sela-sela kelopak bunganya menghantarkan perspektif jauh
yang sangat cantik cemerlang dari tiang-tiang kokohnya yang bediri
berjajar-jajar seumpama shaf sholat yang teratur. Tak akan pernah kulupa
pemandangan terindah ini dipusat gravitasi
kebahagiaan manusia yang memasrahkan tasbih dan tahmid indah mereka di lantai masjid nabawi.
to be continued
Road to Madinah (Part 1)
Road to Madinah (Part 2)
Road to Madinah (Part 3)
to be continued
Road to Madinah (Part 1)
Road to Madinah (Part 2)
Road to Madinah (Part 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar